Pertama Kali Mengajar; Bahasa Inggris Kelas 7

Di sekolah tempat saya bekerja kini, setiap satu kelas difasilitasi oleh dua orang guru. Disamping mengajar beberapa materi subject kelas 1, saya juga mengajar bahasa Inggris di kelas 7 dan 8. Memang sekolah ini menggabungkan pendidikan SD dan SMP menjadi satu atap karena ikhtiarnya untuk mengelolah sebuah lembaga pendidikan dasar 9 tahun. Semester 2 ini adalah pertama kalinya saya masuk dan mengajar siswa kelas SMP. Tentu banyak sekali hal yang ingin saya tahu dari kelas baru saya ini, seperti siswanya, kebiasaan dan attitude belajar mereka dan masih banyak hal lain.

Sebelum masuk kelas, saya dan dua orang guru (salah satunya adalah partner saya mengajar bahasa Inggris) sempat berbincang-bincang santai sambil ngemil di kantin sekolah. Kami mengobrol tentang kebiasaan kita sewaktu santai, keluarga, dan sekolah. Satu hal yang semakin membuat saya ingin segera masuk kelas adalah cerita kenakalan para siswa di kelas yang saya akan ajar pada hari itu. Saya hanya terdiam dan mendengar secara seksama dan menunjukkan rasa yang amat heran dengan cerita dua guru senior tersebut. Ada cerita seorang murid yang akan melempari guruya dengan semangkok mie, botol berisi air mineral, dan ada juga seorang murid yang muntah dan memainkan kotoran muntahnya tersebut. “Selamat menikmati kelas baru…” sempat diucapkanoleh sorang guru kepada saya selama oboralan. Sebagai guru baru, saya sangat penasaran dengan alasan dari tingkah murid-murid tersebut.

Bel berbunyi, kami berdua bersiap masuk ke kelas. Di kelas ini terdapat 9 siswa (4 pr. dan 5 lk.) hadir dan 1 siswa yang absen. Guru senior saya membuka pelajaran di kelas dengan mengingatkan beberapa rules dalam kelas bahasa Inggris, seperti perihal membawa kamus, workbook dll dan peringatan untuk lebih rajin belajar di semester 2 ini. Setelah itu saya dipersilakan untuk memperkenalkan diri dan memberikan aktivitas kelas pada hari tersebut. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang saya berikan di hari pertama semester 2 ini.

Introduction

Selain memperkenalkan diri, sebagai guru, wajib bagi saya untuk kenal dengan nama-nama siswa yang akan saya ajar. Saat saya baru tiba, sempat saya lihat sebuah bola di pojok kelas. Ini pun seketika memberi saya inspirasi untuk memakai aktivitas perkenalan berikut:

a) siswa diminta berdiri dan membentuk lingkaran berukuran sedang;

b) sebagai starter, guru melempar bola kepada salah satu siswa;

c) siswa yang mendapatkan bola, harus menyebutkan nama dan satu kata tentang hal yang mereka suka (misal: Putri – music);

d) siswa yang sudah mendapatkan giliran memegang bola dan memperkenalkan diri harus melempar bola yang dia pegang ke teman lain yang belum mendapatkan giliran.

Alhamdullillah dari aktivitas ini, saya bisa menghafal semua nama siswa (yaiyalah.. jumlahnya sedikit. hehe)

Lesson activities

Karena siswa baru melewati 2 minggu liburan semester, kami sepakat untuk tidak langsung memberi materi. Tentu untuk menarik semangat siswa belajar, kami mengaitkan kegiatan siswa selama liburan dengan aktivitas kelas hari tersebut.

Preparing topics for speaking

Kami bercerita tentang kegiatan-kegiatan yang kami lakukan selama liburan. Di tengah obrolan tersebut, saya menanyakan tentang event/case  yang mereka pernah temukan selama liburan, baik dari hasil nonton TV,  membaca, atau jalan-jalan. Akhirnya dapat kami temukan beberapa topik dari hasil perbincangan liburan dengan siswa, diantaranya seperti berikut ini: Concert held in public street; New K-Pop almum release; Christmast day; New year eve; Competition in SEAGAME

Akhirnya setiap siswa akan bercerita tentang satu topik yang mereka pilih yang berbeda dengan topik teman yang lain. Kami memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk mempersiapkan apa saja yang akan diceritakan tentang topic yang mereka pilih kepada kelas. Setiap dari mereka akan diberikan waktu maksimal 2 menit untuk menceritakan satu hal yang mereka temukan tersebut selama liburan.

Time for sharing….

Kami duduk membentuk lingkaran (seperti halnya adegan di confession of sophaholic :-D). Karena tidak ada satu pun siswa yang mau voluntir menjadi yang pertama bercerita, saya pun harus langsung menunjuk. Agar tampak fair, saya menunjuk dengan menyebut no. absen mereka secara acak. Yang lucu, mereka tampak excited mengarapkan teman mereka yang mendapatkan giliran pertama. Kenyataannya saya senang sekali dengan formasi duduk melingkar ini, karena memberikan kesan belajar yang santai dan bersahabat diantara para siswa. Selama aktivitas ini pun, kami bergantian saling bertanya tentang cerita dari yang masing-masing siswa baru saja share. Kami pun tidal lupa dengan memberikan tepuk tangan diakhir siswa bercerita untuk memberikan penghargaan terhadap usaha para siswa tersebut.

Kelas pun berakhir, dan kami bersiap untuk pulang. Yang saya rasakan di pertama mengajar ini adalah senang. Tidak sama sekali saya temukan cerita siswa yang nakal dan tidak bisa melainkan siswa yang respect, enggaged, dan excited selama kegiatan belajar. Saya juga balum tahu lagi apa yang akan saya temukan di kelas ini…. so… see you for the next stories…